Profil Desa Mojo
Ketahui informasi secara rinci Desa Mojo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil lengkap Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon, Surakarta. Mengupas tuntas potensi ekonomi kreatif berbasis UMKM, kondisi geografis di tepian Bengawan Solo, serta dinamika sosial masyarakat dan tata kelola pemerintahannya yang adaptif.
-
Lokasi Strategis di Tepi Bengawan Solo
Identitas geografisnya sangat kuat terbentuk oleh Sungai Bengawan Solo, yang memberikan keuntungan historis sebagai jalur transportasi namun juga menjadi tantangan utama terkait risiko banjir
-
Pusat Ekonomi Kreatif dan UMKM
Basis penting bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Surakarta, khususnya dalam bidang kuliner, kerajinan, dan jasa yang menjadi tulang punggung perekonomian lokal
-
Komunitas Tangguh dan Adaptif
Masyarakatnya memiliki modal sosial yang kuat dan telah teruji dalam menghadapi berbagai tantangan, terutama isu lingkungan, serta aktif dalam melestarikan budaya lokal melalui berbagai kegiatan komunal

Kelurahan Mojo, yang terletak strategis di Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, merupakan sebuah wilayah dinamis yang memadukan denyut kehidupan perkotaan dengan kearifan lokal. Berada tepat di tepian Sungai Bengawan Solo, kawasan ini dikenal bukan hanya karena letaknya yang khas, tetapi juga karena geliat ekonomi kreatif dan ketangguhan masyarakatnya dalam menghadapi tantangan lingkungan. Sebagai salah satu kelurahan hasil pemekaran, Mojo terus bertumbuh menjadi etalase bagi wajah kampung kota yang produktif dan adaptif di Kota Solo.
Letak Geografis dan Kondisi Kewilayahan
Secara administratif, Kelurahan Mojo resmi terbentuk pada tahun 2018 sebagai hasil pemekaran dari Kelurahan Semanggi, dengan Jalan Kyai Mojo sebagai batas pemisahnya. Wilayah Kelurahan Mojo berada di sisi selatan jalan tersebut. Berdasarkan data pemerintah, luas wilayah Kelurahan Mojo yaitu sekitar 0,77 kilometer persegi (0,77 km2).
Letaknya yang berada di bagian tenggara Kota Surakarta menjadikan kelurahan ini sebagai salah satu gerbang kota yang berbatasan langsung dengan kabupaten lain. Batas-batas wilayah Kelurahan Mojo ialah sebagai berikut:
Sebelah Utara: Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon.
Sebelah Timur: Kabupaten Sukoharjo, dengan Sungai Bengawan Solo sebagai pembatas alami.
Sebelah Selatan: Kabupaten Sukoharjo.
Sebelah Barat: Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon.
Posisi geografis ini memberikan karakter unik bagi Mojo. Keberadaan Sungai Bengawan Solo di sisi timur menjadi urat nadi kehidupan sekaligus tantangan yang tidak terpisahkan. Secara historis, aliran sungai ini mendukung aktivitas transportasi dan ekonomi, namun di sisi lain, potensi luapan airnya saat musim penghujan menuntut sistem mitigasi bencana dan kewaspadaan konstan dari pemerintah dan warganya. Infrastruktur seperti tanggul dan sistem peringatan dini menjadi elemen vital dalam tata ruang wilayah ini.
Demografi dan Dinamika Kependudukan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta untuk tahun 2023, jumlah penduduk di Kelurahan Mojo tercatat sebanyak 14.535 jiwa. Dengan luas wilayah yang relatif padat, yakni 0,77 km2, maka kepadatan penduduk di kelurahan ini mencapai sekitar 18.876 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang sangat tinggi, mencerminkan karakteristik permukiman perkotaan yang padat.
Komposisi penduduknya heterogen, terdiri dari berbagai latar belakang suku, agama dan profesi. Sebagian besar penduduk bekerja di sektor informal, termasuk sebagai pedagang, pengrajin, buruh, dan penyedia jasa. Terdapat beberapa kampung yang membentuk wilayah Mojo, antara lain Kampung Dukuh, Jempareng, Kenteng, Kenteng Baru, Mipitan, Semanggi Kidul, dan Silir. Setiap kampung memiliki karakteristik sosial dan dinamikanya sendiri, namun secara kolektif membentuk komunitas Mojo yang solid. Program-program pemerintah seperti TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) juga kerap menyasar wilayah ini untuk pembangunan infrastruktur fisik dan non-fisik, yang turut memperkuat kohesi sosial antarwarga.
Potensi Ekonomi dan Penggerak Roda Perekonomian Lokal
Kelurahan Mojo merupakan salah satu pusat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang signifikan di Kota Surakarta. Roda perekonomian di wilayah ini digerakkan oleh ribuan unit usaha mandiri yang tersebar di berbagai kampung. Potensi ekonomi ini sangat beragam, mulai dari sektor kuliner, kerajinan, hingga jasa. Beberapa produk kuliner khas yang identik dengan Mojo dan sekitarnya yaitu intip (kerak nasi) dan karak (kerupuk nasi).
Selain kuliner, sektor kerajinan juga menjadi andalan. Meskipun tidak sebesar sentra industri lain, para pengrajin lokal di Mojo memproduksi berbagai barang seperti kerajinan bambu dan produk sandang. Keberadaan Pasar Klithikan Notoharjo di wilayah ini juga memberikan dampak ekonomi yang positif, menjadi pusat jual beli barang bekas dan antik yang menarik pengunjung dari berbagai daerah.
Pemerintah Kota Surakarta, melalui dinas terkait dan pihak kelurahan, terus mendorong pengembangan potensi ini. Berbagai program pemberdayaan, pelatihan, dan fasilitasi akses permodalan digulirkan untuk meningkatkan daya saing UMKM. Event budaya seperti "Grebeg Rojomolo" secara spesifik dirancang untuk tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga mendongkrak perekonomian warga dengan memanfaatkan sentra Industri Kecil Menengah (IKM) dan shelter UMKM yang tersedia. Inisiatif ini bertujuan menjadikan Mojo sebagai salah satu destinasi kampung wisata berbasis budaya dan ekonomi kreatif.
Tata Kelola Pemerintahan dan Layanan Publik
Penyelenggaraan pemerintahan di Kelurahan Mojo dijalankan oleh Kantor Kelurahan yang beralamat di Jalan Kyai Mojo. Lembaga ini berfungsi sebagai garda terdepan pelayanan publik pemerintah kota kepada masyarakat. Tugas utamanya mencakup layanan administrasi kependudukan, fasilitasi program pembangunan, serta mediasi dan pembinaan sosial kemasyarakatan. Kantor Kelurahan Mojo bekerja sama secara sinergis dengan lembaga kemasyarakatan seperti Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), dan Karang Taruna untuk memastikan program pemerintah berjalan efektif dan tepat sasaran.
Dari sisi infrastruktur dan fasilitas publik, Kelurahan Mojo dilengkapi dengan berbagai sarana pendukung. Beberapa fasilitas penting yang berada di wilayah ini antara lain Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno, SMP Negeri 11 Surakarta, dan Taman Cerdas Mojo. Keberadaan fasilitas kesehatan dan pendidikan ini sangat vital untuk menunjang kualitas hidup warga. Selain itu, terdapat pula Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Mojo yang menjadi solusi hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Pembangunan infrastruktur dasar seperti perbaikan jalan lingkungan, drainase, dan pengelolaan air limbah komunal terus diupayakan melalui program penataan kawasan untuk mengatasi tantangan permukiman padat.
Kehidupan Sosial dan Tantangan Lingkungan
Kehidupan sosial di Kelurahan Mojo sangat diwarnai oleh semangat gotong royong dan kebersamaan yang kuat. Kegiatan komunal, baik yang bersifat keagamaan maupun sosial, rutin dilaksanakan dan menjadi perekat hubungan antarwarga. Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) juga aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kota, seperti Grebeg Sudiro, sebagai upaya untuk mempromosikan potensi lokal. Sinergitas antara aparat keamanan seperti Bhabinkamtibmas dengan tokoh masyarakat dan Linmas juga terjalin baik untuk menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.
Namun di balik dinamika sosial yang positif, Kelurahan Mojo menghadapi tantangan lingkungan yang serius dan berkelanjutan. Luapan Sungai Bengawan Solo menjadi ancaman rutin yang dapat menyebabkan banjir dan kerugian material. Selain itu, peristiwa cuaca ekstrem seperti angin puting beliung juga pernah tercatat menimbulkan kerusakan pada puluhan rumah warga.
Menghadapi tantangan ini, masyarakat dan pemerintah telah mengembangkan mekanisme adaptasi. Program mitigasi bencana, seperti pembangunan tanggul, normalisasi sungai, dan pembentukan tim siaga bencana di tingkat komunitas, menjadi prioritas. Edukasi dan sosialisasi berkelanjutan mengenai kesiapsiagaan bencana terus dilakukan agar masyarakat lebih tangguh dan responsif dalam menghadapi potensi ancaman alam tersebut.
Masa Depan Mojo sebagai Wajah Perkotaan yang Adaptif
Kelurahan Mojo merepresentasikan wajah sebuah kampung kota yang terus berjuang dan beradaptasi. Sebagai entitas yang relatif baru, Mojo menunjukkan perkembangan yang pesat, ditopang oleh fondasi ekonomi UMKM yang kuat dan modal sosial yang solid. Masa depannya akan sangat ditentukan oleh kemampuan wilayah ini dalam menyeimbangkan antara mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan mengelola risiko lingkungan secara efektif.
Dengan kolaborasi yang berkelanjutan antara pemerintah, pelaku usaha, dan seluruh lapisan masyarakat, Kelurahan Mojo memiliki potensi besar untuk tidak hanya menjadi kawasan yang sejahtera secara ekonomi, tetapi juga sebagai contoh komunitas perkotaan yang tangguh, berbudaya, dan berwawasan lingkungan di Kota Surakarta.